Sabtu, 02 Oktober 2010

Manusia

Assalammu’alaikum WR. WB.

Saya Sulis Tiawati, lahir 10 Januari 1991 di Klender, Jakarta Timur, Indonesia. Anak ketiga dari pasangan Hasan Basri dan Dairah. Beranggotakan kakak laki-laki yang bernama Tarudin, ST. sekarang bekerja di perusahaan swasta di Jakarta. Kakak perempuan yang bernama Vivi Alviah, SE. sudah menikah, dan adik laki-laki saya yang bernama Muhammad Chepy Adirasyah yang usianya masih 2 tahun. Sangat jauh beda usianya dengan saya. Lahir dari keluarga yang sederhana. Dulu kami sekeluarga tinggal di daerah Perumahan Harapan Indah Blok H, Bekasi. Kemudian kami sekeluarga pindah ke Jakarta, karena rumah yang di bekasi di jual untuk kebutuhan hidup keluarga. Saya mulai bersekolah di TK AL-FALAH Klender, Jakarta Timur selama 1 tahun, lalu melanjutkan sekolah MI AL-FALAH juga selama 6 tahun. Di sekolah tersebut saya mendapatkan teman-teman yang baik sama saya. Pada saat saya duduk di kelas 6 SD, saya menderita sakit DBD dan harus dirawat di RS. Yadika, Pondok Bambu, Jakarta Timur, selama 1 minggu. Walaupun ketinggalan pelajaran, saya tidak putus asa, sampai akhirnya saya lulus dari MI AL-FALAH.
Lulus dari MI AL-FALAH saya melanjutkan ke SMPN 198, yang berlokasi di Jalan Pertanian Utara, Klender, Jakarta Timur. Di sekolah ini saya mulai mengenal lebih banyak teman. Saya mendapatkan prestasi yang cukup bagus di sekolah dengan mendapatkan peringkat 1 di kelas. Pada kelas 3, saya diterima di kelas yang murid-muridnya pandai-pandai semua dijadikan 1 kelas. Begitu pusingnya kepala saya dibebankan dengan image seperti itu dan tugas pun juga banyak. Sampai akhirnya saya lulus dengan nilai UN yang cukup bagus.
Tahun 2007 saat lulus dari SMPN 198, saya melanjutkan sekolah di SMA DIPONEGORO 1 (DIPSCHOOL), Rawamangun, Jakarta Timur. Di sekolah ini saya banyak mendapatkan pengalaman dari mulai saya ikut ekskul gamelan, rohis, mentor kimia, sampai pengurus kelas pun saya juga menjadi sekretaris. Pada acara PENSI (Pentas Seni) di Britama Sport Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saya mengisi acara gamelan bersama teman-teman dan pengajar di sana. Persiapannya pun sangat sulit mulai dari pagi-pagi harus ke salon dan memakai kebaya. Pada saat kelas 1 sampai kelas 2 saya mendapatkan beasiswa dan sertifikat dari sekolah. Jadi bisa membantu mengurangi beban orang tua saya dalam hal bayaran sekolah. Saya ditugaskan untuk membuat karya tulis sebagai syarat kenaikan kelas 3. Alhamdulilah saya mendapatkan nilai A dari guru pembimbing saya. Saat kelas 3, semua siswa merasa panik dan takut akan kelulusan UN. Saya belajar di sekolah dari pagi sampai sore setiap hari, malamnya saya ada les bahasa Inggris di LIA Pramuka, Jakarta Timur. Saya les bahasa Inggris di LIA selama 1 tahun sampai saya berhenti di level Intermediet 4. Tapi belum lancar juga saya bahasa Inggrisnya. Perlu belajar lagi ke level berikutnya. Sayang uangnya belum ada jadi tidak bisa melanjutkan les lagi. Akhirnya saya dan teman-teman semuanya lulus UN. Alhamdulilah saya mendapatkan nilai UN yang sangat memuaskan peringkat tertinggi kedua di sekolah. Bersyukur dan berusaha menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Lalu sekolah saya mengadakan wisuda atau acara pelepasan siswa-siswi SMA di Gedung Pencaksilat, TMII, Jakarta Timur. Dengan kostum kebaya untuk perempuan dan jas untuk laki-laki. Masa-masa SMA telah usai saatnya meraih masa depan yang lebih cerah.
Setelah lulus UN, saya berniat untuk melanjutkan ke jenjang kuliah, ikut test-test SNMPTN dan STAN. Selama ijazah asli belum keluar, ada ijazah sementara saya gunakan untuk melamar pekerjaan. Saya mencoba mengirim surat lamaran saya ke sebuah perusahaan. Ternyata saya dipanggil untuk bekerja. Sebenarnya tidak diizinkan oleh orang tua saya untuk bekerja karena orang tua saya meminta saya untuk memilih kuliah atau bekerja. Manusia pasti di suruh memilih salah satu di antara 2 pilihan atau lebih, namun kita harus memilih mana yang terbaik di antara pilihan tersebut. Akhirnya saya putuskan untuk memilih kuliah lalu bekerja. Pada saat pengumuman SNMPTN atau STAN, saya tidak lulus. Kemudian saya mendapat surat dari berbagai perguruan tinggi atau universitas, politeknik, dan lembaga pendidikan lainnya, tidak hanya berasal dari Jakarta saja tapi dari berbagai macam daerah surat yang datang ke rumah melalui pos serta yang berisikan penawaran kuliah dengan beasiswa, seperti: Bandung, Semarang, dan Yogyakarta.
Saya merasa bingung apa yang harus saya pilih universitas dan jurusannya. Saya bertanya pada kakak-kakak saya atau guru-guru saya di sekolah. Saya tertarik dalam bidang komputer, lalu saya berniat untuk mengambil jurusan Teknik Informatika (IT) di Universitas Gunadarma (UG). Selama proses pengambilan beasiswa di UG kalimalang, saya harus datang beberapa kali untuk penerimaan mahasiswa baru. banyak teman-teman SMA saya yang kuliah di UG.  Kemudian saya telah resmi menjadi mahasiswi UG angakatan 2010. Dengan saya kuliah di UG ini, saya bisa menjadi mahasiswi yang berprestasi dalam bidang akademik atau non akademik dan cita-cita saya tercapai serta ingin memajukan generasi berikutnya. Amin.
Manusia itu tidak luput dari kesalahan. Jika ada kesalahan dari penulis, mohon dimaafkan. Terima kasih. Wassalammu’alaikum WR.WB.

The End

0 komentar:

Posting Komentar

Thank you for visit my blog

Template by:

Free Blog Templates